Kamis, 28 Juli 2011

PANEN PERDANA BAWANG MERAH, LOMBOK DAN TOMAT ORGANIK


Panen Perdana yang dilakukan oleh Bapak Wakil Walikota Palopo didampingi Bapak Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Palopo, Anggota Komisi III DPRD Kota Palopo, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, ketua dan anggota kelompok tani Home Base Kel. Batu Walenrang Kec. Telluwanu Kota Palopo.

Dalam acara panen perdana tersebut bapak wakil walikota palopo bersama rombongan melakukan panen tanaman hortikultura (Lombok, Bawang Merah dan Tomat) Organik yang merupakan hasil budidaya dengan penggunaan pupuk organik (kompos) dan pestisida nabati dari bahan organik.

Senin, 18 Juli 2011

KUNJUNGAN KERJA KE PT.VISI KARYA AGRITAMA MOJOKERTO

Asisten II Pembangunan Kota Palopo dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo beserta staf Bidang PPHP mengunjungi salah satu Pabrik PT. Visi Karya Agritama yang bergerak di bidang industri Pupuk khusunya pupuk NPK dan Organik.
Dalam kunjungan ke PT. Visi Karya Agritama yang belokasi di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur senin 18/07/2011 rombongan didampingi langsung oleh Plant Manager Bapak Imam Ma'ruf untuk meninjau secara langsung Pabrik pembuatan Pupuk NPK dan Labolatorium uji kandungan pupuk yang dihasilkan oleh PT. Visi Karya Agritama.
Dari hasil yang di peroleh dalam kunjungan tersebut, pihak PT. Visi Karya Agritama merencanakn untuk membuat Demplot Area di Kota Palopo dengan mengaplikasikan pupuk NPK Kuda Laut yang dihasikan terhadap pertanaman jagung yang direncanakan seluas 500 Ha.

Sabtu, 16 Juli 2011

DINAS PERTANAK & BULOG KERJASAMA MENGATASI MASALAH PEMASARAN GABAH DI KOTA PALOPO

Sebuah Hubungan Kerjasama yang baik ditunjukkan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo dengan Perum Bulog Divre Palopo ditengah permasalahan Petani Padi di Kecamatan Telluwanua dalam pemasaran Gabah salah satu Varitas Hibrida beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan itu Perum Bulog Divre Palopo yang diwakili oleh Wakil Kepala Perum Bulog Divre Palopo siap untuk menampung seluruh hasil panen padi petani, karena pihak Bulog dalam melakukan pembelian gabah ditingkat petani tidak menjadikan suatu varietas gabah menjadi persyaratan dalam pembelian, namun kualitas dan kuantitas merupakan persyaratan utama dalam pembelian gabah.